Sejarah dan Pengetahuan Kuil di Amerika Serikat

Mengenal Awal Mula Bangunan Kuil Jain

Mengenal Awal Mula Bangunan Kuil Jain – Suatu kuil Jain ataupun Derasar merupakan tempat ibadah buat Jain, para pengikut Jainisme. Arsitektur Jain pada dasarnya terbatas pada kuil serta asrama, serta bangunan Jain biasanya memantulkan style yang legal di tempat serta durasi mereka dibentuk.

Mengenal Awal Mula Bangunan Kuil Jain

martyrshrine – Arsitektur candi Jain biasanya dekat dengan arsitektur candi Hindu, serta pada era dulu arsitektur Buddha. Umumnya pembina serta pemahat yang serupa bertugas buat seluruh agama, serta style wilayah serta rentang waktu biasanya seragam.

martyrshrine

Sepanjang lebih dari 1.000 tahun aturan posisi dasar kuil Hindu ataupun beberapa besar kuil Jain terdiri dari garbhagriha kecil ataupun tempat bersih buat murti ataupun lukisan penyembahan penting, di mana bangunan atas yang besar menjulang, setelah itu satu ataupun lebih auditorium mandapa yang lebih besar.

Baca Juga : Mengenal Kuil Nasional Martir Di Amerika Utara

Arsitektur Maru- Gurjara ataupun” style Solanki” merupakan, style kuil khusus dari Gujarat serta Rajasthan( keduanya area dengan kedatangan Jain yang kokoh) yang berawal dari kuil Hindu serta Jain dekat tahun 1000, namun jadi amat terkenal di golongan klien Jain.

Itu senantiasa dipakai, dalam wujud yang kira- kira dimodifikasi, sampai hari ini, apalagi jadi terkenal lagi buat sebagian kuil Hindu di era terakhir. Style ini nampak pada golongan candi- candi kunjungan di Dilwara di Gunung Abu, Taranga, Girnar serta Palitana.

Derasar merupakan tutur yang dipakai buat kuil Jain di Gujarat serta Rajasthan selatan. Basadi merupakan kuil ataupun kuil Jain di Karnataka. Tutur ini biasanya dipakai di India Selatan.

Pemakaian asal usul di India Utara yang diawetkan dalam nama- nama Vimala Vasahi serta Luna Vasahi candi Gunung Abu. Tutur Sansekerta merupakan vasati, itu mengisyaratkan suatu badan tercantum tempat bermukim para ahli yang menempel pada kuil.

Kuil bisa dipecah jadi kuil Jain Shikar- bandhi, bangunan kuil yang didedikasikan buat biasa, umumnya dengan suprastruktur besar, umumnya tower shikhara India utara di atas kuil) serta kuil Ghar Jain, kuil rumah Jain individu. Suatu kuil Jain yang diketahui selaku pusat kunjungan kerap diucap Tirtha.

Lukisan penting kuil Jain diketahui selaku mula nayak. Suatu Manastambha( kolom martabat) merupakan tiang yang kerap dibentuk di depan kuil Jain. Ini mempunyai 4 Moortis ialah arca batu dewa penting candi itu. Satu mengarah tiap arah: Utara, Timur, Selatan serta Barat.

Kuil Jain dibentuk dengan bermacam konsep arsitektur. Kesinambungan hidup sangat dini dari arsitektur Jain merupakan bagian dari adat- istiadat arsitektur bagian batu India, yang pada awal mulanya dipunyai bersama dengan agama Buddha, serta pada akhir rentang waktu klasik dengan agama Hindu.

Amat kerap beberapa kuil serta asrama Jain yang dipahat batu memberi web dengan agama- agama lain, semacam di Udayagiri, Bava Pyara, Ellora, Aihole, Badami, serta Kalugumalai. Terowongan Ellora merupakan web akhir, yang bermuatan candi dari 3 agama, semacam yang Buddha tadinya membagikan metode buat pengerukan setelah itu Hindu.

Terdapat banyak kecocokan antara style agama yang berlainan, namun kerapkali Jain menaruh bentuk besar dari satu ataupun lebih dari 24 tirthankara di hawa terbuka dari di dalam kuil. Patung- patung ini setelah itu mulai jadi amat besar, umumnya berdiri nilai bugil di kayotsarga posisi khalwat( yang mendekati dengan berdiri berdiri).

Ilustrasinya tercantum tugu Jain bagian batu Gopachal serta Terowongan Siddhachal, dengan golongan arca, serta beberapa arca tunggal tercantum arca Gommateshwara era ke- 12, serta Arca Vasupujya modern serta, terbanyak dari seluruhnya dengan besar 108 kaki( 32, 9 m) besar, itu Patung Ahimsa.

Belum lama ini, pemakaian lukisan murti sudah jadi kontroversial dalam Jainisme, serta sebagian ajaran yang lebih kecil menolaknya seluruhnya, sedangkan yang lain berhati- hati dalam perihal lukisan mana yang mereka izinkan. Dalam sekte- sekte yang beberapa besar tidak membenarkan pandangan, bangunan keimanan jauh lebih simpel.

Menjajaki style wilayah di kuil- kuil Hindu, kuil- kuil Jain di India Utara biasanya memakai style nagara India utara, sebaliknya di India Selatan memakai style dravida, walaupun style Maru- Gurjara India utara ataupun style Solanki sudah membuat sebagian inovasi di selatan. era terakhir ataupun lebih. Misalnya, Mel Sithamur Jain Math di Tamil Nadu mempunyai tower gopuram yang besar, mendekati dengan kuil Hindu setempat.

Identitas style asli Maru- Gurjara merupakan” bilik luar candi sudah disusun oleh kenaikan jumlah benjolan serta jelukan, menampung patung- patung berpahat runcing di jeluk. Ini umumnya diposisikan dalam register yang ditumpangkan, di atas pita edisi yang lebih kecil. Yang terakhir menunjukkan barisan penunggang jaran, gajah, serta kīrttimukha yang berkelanjutan.

Nyaris tidak terdapat bagian dataran yang didiamkan tanpa riasan.” Tower shikhara penting umumnya mempunyai banyak tower anak industri urushringa di atasnya, serta 2 pintu masuk sisi yang lebih kecil dengan halaman biasa ada di kuil- kuil yang lebih besar.

Setelah itu, dengan Dilwara selaku atasan, mengitari kuil penting dengan gorden kuil devakulikā, tiap- tiap dengan pucuk tower kecil jadi karakteristik khas kuil Jain di India Barat, yang sedang dipakai di sebagian kuil modern.

Ini lumayan polos di bilik luar, serta kerap ditinggikan pada program yang amat besar, alhasil bagian luar candi yang lebih besar bisa menyamai baluarti dengan tembok besar. Tetapi pintu masuk, kerap kali besar, tangga luas, tidak didesain buat pertahanan yang sesungguhnya, walaupun angkatan Orang islam era medio serta yang lain memusnahkan banyak kuil Jain di era kemudian, kerapkali dengan cara permanen.

Di dalam kuil, style Maru- Gurjara menunjukkan pahatan yang amat elegan, paling utama pada kolom, mawar besar serta berpahat kompleks di lelangit mandapa, serta wujud khas” lengkungan melambung” di antara kolom, yang tidak mempunyai kedudukan sistemis, serta asli ornamental.

Mayoritas candi- candi dini dalam style itu terletak dalam bermacam gradasi lokal batu pasir merah belia, buff ataupun coklat, namun candi- candi Dilwara dalam pualam putih yang amat asli yang memudahkan style serta sudah dikira amat di idamkan.

Sedangkan, saat sebelum British India, kuil Buddha ataupun Hindu yang besar( serta memanglah langgar Orang islam) amat kerap dibentuk dengan anggaran dari seseorang penguasa, perihal ini tidak sering terjalin pada kuil Jain.

Kebalikannya mereka umumnya didanai oleh orang ataupun keluarga Jain yang banyak. Buat alibi ini, serta kerapkali jumlah Jain yang lebih kecil dalam populasi, kuil Jain mengarah terletak di akhir kecil ataupun menengah dari kisaran dimensi, namun di web kunjungan mereka bisa jadi mengelompok dalam golongan besar seluruhnya terdapat sebagian dupa di Palitana, padat dalam sebagian senyawa bertembok besar yang diucap” tuks” ataupun” tonks”.

Perwalian kebaikan kuil, semacam Perwalian Anandji Kalyanji yang amat besar, dibuat pada era ke- 17 serta saat ini menjaga 1. 200 candi, memainkan kedudukan yang amat berarti dalam membiayai pembangunan serta perawatan candi.